Rabu, 07 Oktober 2015

Sukses Menyapih Aga


(sumber:katalogibu.com)

Rasanya baru kemarin ya saya belajar menyusui dan Aga belajar menyusu. Setelah 2 tahun dia tercukupi ASI langsung dari payudara saya, maka tibalah saat untuk menyapih. Menurut Agama islam seorang anak berhak mendapat ASI hingga 2,5tahun. Setelah itu hendaklah disapih. Kalau dari segi kedokteran sebaiknya ASI sampai 2 tahun atau lebih. Lebih nya ini tidak dijelaskan seberapa lama. Tapi saya anggap setengah tahun itu adalah masa-masa tepat untuk menyapih.

Sebelum umur 2Tahun saya sudah sounding untuk Aga minum susu di gelas atau lewat sedotan. Karena katanya membisikkan kata-kata positif di saat-saat itu adalah saat yangterbaik. Kata-kata itu bisa masuk ke alam bawah sadarnya. Tapi ingat ya, harus dengan kata-kata positif, Tidak menggunakan kata "tidak" ataupun "jangan" karena dampaknya bisa justru sebaliknya. Soundingan yang saya berikan kurang lebih begini "Aga sudah besar, Aga sudah puas minum susu dari ibu. Jadi aga minum susu di gelas atau di sedotan ya". (saya tidak memperkenalkan kosakata nenen ke anak saya karena buat saya agak kurang enak didengar. Buat saya cukup mimik atau minum asi). Mmm..tapi saya merasa kurang konsisten memberikan soundingan ini. Ntahlah mungkin saya harus belajar lagi ilmu setengah hipnotis ini.

Setelah menimba ilmu menyapih dari browsing sana-sini dan tanya-tanyi :D..Dari situ saya petakan jadi 3aliran menyapi yaitu:

1. WWL (weaning with love) atau bahasa indonesia nya menyapih dengan cinta. Aliran ini mengharamkan oles-mengoles pada puting yang membuat anak trauma. Katanya ini bisa memutuskan ikatan batin antara ibu dan anak. Dan tidak baik untuk perkembangan anak. Menyapih dengan cinta juga tidak memiliki batasan umur untuk menyusui. Pokoknya kalo minta harus dikasih. Ga boleh sampe nangis2 pokoknya harus dikasih. Mau sampai SD pun kalo anak minta ya kasih saja. Biarkan dia mengerti sendiri dan akhirnya berhenti sendiri atas kemauannya. Hmm...well setelah baca-baca lagi rasanya saya nggak siap untuk memakai teknik WWL. Saya nggak siap kalo tiba-tiba sudah SD dia tetep minta ASI. Atau saat dia punya adek dia jadi rebutan ASI sama adeknya. Alamak makin mirip sapi saja saya. Baiklah..mari cari cara lain untuk menyapihnya

2.  Aliran kreatifitas. Hahaha...entahlah kenapa saya katakan begitu. Tapi nyatanya banyak sekali kreatifitas dari ibu-ibu ini untuk membuat anaknya berhenti menyusui. Ada yang mencoret2 payudaranya dengan lipstik merah dan membohongi anaknya kalo nenennya sakit berdarah. Ada juga yang mengolesinya dengan selai merah, saus, dsb. Aliran oles mengoles lah ya.

3. Aliran "say good bye". Jadi si anak dan si ibu dipisahkan dalam waktu beberapa hari atau bahkan sampai seminggu. Ini supaya si anak lupa dan akhirnya nggak minta asi lagi. Ada yang berhasil ada yang tidak. Tapi untuk saya agaknya kurang cocok ya. Kalo saya dipisahkan dari Aga trus Aga sm siapa?eyangnya?ya nggak lah ya wong eyangnya jauh semua. Atau sama suami aja?trus saya nginep di hotel seminggu?ahahahah...sudah-sudah intinya aliran say good bye ini nggak bisa saya terapkan

Satu hal lagi yang ga kalah pentingnya dgn macam2 metode penyapihan ialah waktu yang tepat. Kapan waktu yang tepat ya saat si anak dan orangtua siap. Siap bisa diartikan banyak hal ya. Kalo menurut saya siap disapih adalah:
1. Usia anak sudah 2tahun
2. Bisa makan dan minum dengan baik. Baik makanan padat atau pun susu pengganti. (meski katanya sekarang gpp meski nggak minum susu karena patokannya adalah gizi seimbang bukan 4sehat 5sempurna. Saya tetap menganggap susu itu penting)
3. Anak dalam keadaan sehat.
4. Kondisi teknis lingkungan memungkinkan. {Ini kasuistik sekali ya. Klo saya waktu itu meski Aga sudah 2T tidak langung saya sapih karena kondisi lagi repot. Renovasi rumah sedang berlangsung, masih sibuk ngopeni tukang, menjelang pindahan rumah, dan si Ayah pergi keluar negri. )

Akhirnya saya menyapih Aga di usia kurang lebih 2Tahun 2bulan. Saat sudah pindah rumah, saat si Ayah sudah kembali dari luar negri. Saya lakukan pertama kali di hari minggu. Saat ayah libur. Dan saya pakai metode kdua yaitu oles mengoles. Sebenernya ide ini muncul begitu saja sewaktu menyapih. Idenya dari suami. Diberi parutan kunir. Kenapa kunir saya juga ga ngerti. Saya nurut aj sih. Ya itung2 jamu.

Awalnya pas akan bobo siang dia nangis-nangis minta asi. Sewaktu saya kasih dia jadi nggak mau sendiri karena ada parutan kunir itu. Dan akhirnya dia jadi gbsa bobo siang. Terpaksa kami ajak Aga puter2 naik motor biar bobo. hahahaha...berhasil lah. Ada satu jam dia bobo. Malamnya saya lakukan oles kunir lagi. Awalnya saya pikir akan lebih susah dari siang harinya ternyata nggak juga. Karena hari itu ada banyak acara di rumah jadi Aga berangkat tidur cukup malam. Pas dia sudah sangat ngantuk jadi cepet bobonya. Syukurlah tanpa muter-muter.

Besoknya saya lakukan lagi..tapi ada beberapa kali gagal karena parutan kunir yang saya kasih terlalu cair. Ga mempan. Hahahah..dia tetep minum asi saya...Ya sudah lah gpp bertahap. Karena payudara juga sempet sakit juga. Dan di hari ketiga oles mengoles pun saya lelah. Akhirnya saya putuskan ga mengoles-oles tapi menutup rapat kancing baju saya. Pokoknya ga akan saya buka. Dan ini justru ampuh. Saya menidurkan Aga dengan menepuk2 pantatnya. Kadang usek2. Adakalanya malah pas saya tinggal ke kamar mandi sebentar dia udah tertidur sendiri di kasur. Hihihi lucu. Tepatnya hari keempat dia sudah ga minta-minta lagi. Nangis-nangis hebohnya malah cuma 2 hari. Alhamdulillah dimudahkan. Ternyata ga sesulit bayangan saya.

Seneng tapi juga sempet agak sedih. Seneng karena Aga dan saya, kami,berhasil melalui tahap ini. Sedih karena...Ah cepat sekali waktu berlalu. Rasanya baru kemarin kami belajar. Saya belajar menyusui dan Aga belajar menyusu. Sekarang sudah berakhir. Sempat juga saya sempat menjaga jarak dengan Aga ketika tidur. Saya takut pergerakan saya mengganggu tidurnya. Karena kalo dia terbangun bakalan susah lagi  mboboinnya. Waktu itu saya mellow..pengen banget bobo sambil nyusuin dan peluk Aga lagi. Huhuuhu...Tapi sekarang sudah bisa kok. Klo bobo selalu minta diusek2 atau dipeluk. Kalo ditawarin mimik asi udah bilang nggak mau. Hihihi...sempet juga sih masih bilang mau, atau pegang2 gitu, tapi trus saya bilang nggak boleh karena udah besar. hihihih

Baiklah sekian cerita tentang menyapih Aga. Semoga sukses juga ya moms menyapihnya apapun metodenya. Ohya meski gapake metode WWL I'll still loving him kok...hehehe...  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar